S. WOJOWASITO | S. WOJOWASITO (1919 – 1983), ahli bahasa dan ahli falsafah Indonesia. Nama sebenarnya ialah Soewojo Wojowasito. Dia lahir pada 5 Januari 1919 di solo, Jawa Tengah, Indonesia. Dia menamatkan pelajarannya di AMS Afdeling AI (Algemene Middelbare School, Afdeling Maleise/Javaanese Taal-en Letterkunde) pada tahun 1939. Dari tahun 1939 hingga tahun 1942, dia menjadi penolong kepada Profesor Dr. C.C. Berg untuk mengumpulkan data tentang bahasa-bahasa di Jawa (Merak hingga Banyuwangi). Pada tahun 1950, dia meneruskan pengajiannya di Fakultas Sastra dan Filsafat, Universitas Indonesia, dan lulus sebagai Sarjana Sastra dan Filsafat pada tahun 1954. Dia juga lulus Sarjana Sastra Jawa dan Indonesia dari universiti yang sama pada tahun 1956. | BAHASA | Tokoh |
Y.B. MANGUNWIJAYA | Y.B. MANGUNWIJAYA (1929- ), penulis Indonesia. Dia lahir pada 6 Mei 1929 di Ambarawa, Jawa Tengah, Indonesia. Dia tamat belajar di Institut Filsafat dan Teologi “Sancti Pauli” Yogyakarta pada tahun 1959. Kemudian dia menerima Diplom-Ingenieur dari Sekolah Teknik Tinggi Rhein-Westfalen, Aachen, Jerman pada tahun 1966. Di samping itu, dia pernah mengikut Fellowship Aspen Institut for Humanistic Studies di Aspen, Corolado, Amerika Syarikat. | SASTERA | Tokoh |
DAMIRI MAHMUD | DAMIRI MAHMUD (1946- ), penulis Indonesia. Dia lahir pada 17 Januari 1946 di Hamparan Perak, Sumatera, Indonesia. Sejak kecil dia telah diperkenalkan dengan dunia kesufian dan filsafat Islam oleh ayahnya, Khatib Mahmud, Imam Besar Kesultanan Deli yang terkenal. Semasa memperkenalkan tokoh sufi dan filasuf Islam itu, ayahnya selalu menyelitkan ajaran moral sebagai pegangan hidup. Ibunya pula, Siti Rahmah, banyak memperdengarkannya syair Melayu dan hikayat lama. Latar belakang inilah yang mempengaruhi karyanya seperti cerpen, novel, dan terutamanya puisi. Damiri mengutamakan nilai keagamaan sebagai isi karya. | SASTERA | Tokoh |
WIRATMO SOEKITO | WIRATMO SOEKITO(1929- ), penulis Indonesia. Dia lahir pada 8 Februari 1929 di Solo, Jawa Tengah, Indonesia. Dia mendapat pendidikan di Sekolah Dasar Indonesia. Dia mendapat pendidikan di Sekolah dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkatan Pertama (SLTP) di Solo (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkatan Pertama (SLTP) di Solo (1947) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Kanisius Solo (1951). Kemudian dia belajar ilmu filsafat di Universitas Katolik Nijmegen, Belanda tetapi tidak tamat. Dia menguasai dengan baik berbagai-bagai bahasa asing seperti Inggeris, Belanda, Jerman, Perancis dan Latin. | SASTERA | Tokoh |