KEKAWIN | KEKAWIN, cerita berirama. Kekawin juga dikenal sebagai kakawin (Jawa-kuno) atau kakawen dan kakawian (Sunda). Kekawin selain disenandungkan, biasa pula ditembangkan oleh dalang sewaktu memainkan wayang golek dan wayang kulit atau jenis wayang lainnya di panggung. Jadi cerita ini bertembang yang juga disebut tembang gede (nyanyian, senandung besar). Tembang gede itu dalam kitab-kitab kuno masih menurut syarat-syarat Hindu, dengan jalan irama yang tetap dan tidak boleh berubah sedikit pun. | SASTERA | Drama/Filem/Teater/Persembahan |
KOTAWARINGIN | KOTAWARINGIN, kerajaan Islam di Propinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Pangeran Adipati Antakusuma, putera Sultan Banjarmasin, Musta’ana Ilah. Pangeran Antakusuma meninggalkan Banjarmasin setelah saudaranya ditabalkan sebagai Sultan Banjarmasin. Dia tiba di Kampung Pembuang. Keinginannya untuk mendirikan kerajaan disambut baik oleh penduduk kampung tersebut, kerana dia keturunan Sultan Banjarmasin. Untuk menjadi raja, harus dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan Kiai Gede, pemimpin dari tanah jajahan Hindu-Jawa yang tinggal di Tanjung Pangkalan Batu dan juga para ketua suku Dayak. Dengan persetujuan para ketua suku Dayak dan Kiai Gede, Pangeran Antakusuma ditabalkan menjadi raja dengan gelaran Ratu Bagawan. Tempat bersemayam raja di tanjung Pangkalan Batu, disebut Kotawaringin. Ratu Bagawan juga dikenal dengan Ratu Kotawaringin atau Pangeran Ratu. Sejak itu gelaran Pangeran Ratu dipakai untuk raja-raja yang memerintah kerajaan Kotawaringin. | SEJARAH DAN ARKEOLOGI | Kesultanan/Kerajaan/Pemerintahan |
SULTAN AGUNG | SULTAN AGUNG ( ? - 1645), Sultan Mataram yang ketiga (1613 – 1645) dan raja teragung dalam sejarah Pulau Jawa, Indonesia. Nama sebenarnya ialah Mas Rangsang. Dia juga dikenal sebagai Sultan Agung Anyokrokusumo. Sultan Agung adalah cucu Panembahan Senopati Ingalaga, raja Mataram yang pertama. Bapanya ialah Panembahan Krapyak (1601 – 1613). Dia menaiki takhta kerajaan Mataram pada tahun 1613. Pada mulanya, Sultan Agung bersemayam di Kuta Gede dan kemudiannya di Plered. | SEJARAH DAN ARKEOLOGI | Tokoh |