GADJAH MADA  (1293 – 1378), Matapatih kerajaan Majapahit. Tidak banyak diketahui tentang asal usulnya. Kebanyakan bahan tentang riwayat hidupnya berdasarkan kitab Pararaton dan Negarakartagama.

Perang Nahawand berlaku pada tahun 16 H./

637 M. semasa pemerintahan Khalifah ‘Umar al-

Khattab r.a. Bangsa Parsi mengundur diri dari al-

Mada’in, ibu kota yang dibuka oleh orang Islam

pada tahun 16 H./637 M., dan melarikan diri ke

Halwan. Dari sana, mereka mula mengumpulkan

pasukan tentera untuk mara ke al-Mada’in.

Panglima tentera Islam, Sa‘ad ibn Abi Waqqas

mengutuskan satu pasukan tentera di bawah

pimpinan anak saudaranya, Hashim ibn ‘Utbah

ibn Abi Waqqas menentang mereka dalam

Perang Jalulak pada akhir tahun 16 H./637 M.

Pasukan tentera Islam mengalahkan tentera Parsi

seperti juga dalam Perang al-Qadisiyyah.

Kemudian tentera Islam terus mara dan

membuka Halwan dan kemudiannya Qarmisin

pada tahun yang sama. Ia merupakan

peperangan terbesar yang dikenali sebagai era

pembukaan di Nahawand oleh orang Islam.

Tentera Parsi di bawah pimpinan al-Firzan dapat

dikalahkan dan ini membuka laluan kepada

tentera Islam untuk mara ke pelosok jajahan Iran.

Sementara itu, Yazdajir panglima tentera Parsi

melarikan diri ke Asfahan.

SULASTIN SUTRISNO (1924 – 1996), sarjana dan penyelidik kesusasteraan Indonesia.  Dia lahir pada 23 November 1924 di Kediri, Indonesia.  Setelah tamat persekolahan rendah, menengah dan tinggi antara tahun 1937 hingga tahun 1945, dia meneruskan pengajiannya di universiti dan memperoleh ijazah pertama pada tahun 1950.  Pada tahun 1959, Sulastin memperoleh ijazah Sarjana Sastera Timur dari Fakultas Sastera dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.  Pada tahun 1970, dia mengikuti kursus Penataran Bahasa Belanda di Universitas Indonesia, Jakarta.  Dari tahun 1972 hingga tahun 1974, dia melanjutkan pengajiannya dalam bahasa Belanda dan Ilmu Filologi, di Universiti Leiden, Belanda.  Dia dianugerahkan ijazah Doktor Falsafah dalam bidang kesusasteraan oleh Universitas Gadjah Mada pada tahun 1979.  Disertasinya yang berjudul Hikayat Hang Tuah: Analisa Struktur dan Fungsi diterbitkan oleh Gadjah Mada University Press pada tahun 1983.  Dia dilantik sebagai Profesor Ilmu Filologi oleh Universitas Gadjah Mada pada tahun 1981 dan memegang jawatan Dekan di Fakultas Sastera universiti yang sama untuk beberapa tahun.

TH. SRI RAHAYU PRIHATINI (1944 -         ), penulis Indonesia. Dia lahir pada 7 Mei 1944 di Yogyakarta, Indonesia. Dia dibesarkan dalam lingkungan keluarga guru. Pendidikan formal yang pernah diterimanya ialah Sekolah Dasar (1950 – 1956), Sekolah Guru Bawah (1956 – 1960), Sekolah Guru Atas (1960 – 1963), Falkutas Sastra Universitas Gadjah Mada (1963 – 1971); mengikuti Program Studi Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada, dan memperolehi Sarjana dari University Flinders, Australia (1983 – 1985) atas biasiswa daripada The Ford Foundation. Pada tahun 1993, dia memperolehi Doktor Falsafah dari Universitas Indonesia.

UMAR KAYAM (1932-    ), budayawan dan penulis Indonesia.  Dia lahir pada 30 April 1932 di Ngawi, Jawa Tengah, Indonesia.  Dia mendapat pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada sebelum menyambung pada peringkat sarjana di New York dan pada peringkat Doktor Falsafah di Cornell (1965).  Setelah menamatkan pengajiannya di Amerika Syarikat, dia kembali ke Indonesia dan menjadi Direktor Jenderal Radio, Televisi dan Film Departemen Penerangan Republik Indonesia (1966-1969).  Dari tahun 1969 hingga tahun 1972, dia menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta dan Rektor Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta.  Dari tahun 1975 hingga tahun 1976, dia menjadi Direktor Pusat Latihan Ilmu-ilmu Sosial Universitas Hasanuddin.  Kini, dia menjadi Kepala Pusat Penelitian Kebudayaan Universitas Gadjah Mada, dan Guru Besar di Fakultas Sastera di universiti tersebut.

RACHMAT DJOKO PRADOPO (1939-    ), penulis Indonesia.  Dia lahir pada   3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah, Indonesia.  Dia mendapat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 1958 di Yogyakarta.  Dia mengikuti jurusan Sastra Timur, di Fakultas Sastera dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1965 dan melanjutkan pelajaran pada peringkat Pascasarjana di Rijksuniversiteit, Leiden dari tahun 1980 hingga tahun 1981.  Pada tahun 1989, Rachmat mendapat gelaran Doktor dari Universitas Gadjah Mada dengan disertasinya berjudul “Kritik Sastra Indonesia Modern: Telaah dalam Bidang Kritik Teoretis dan Kritik Terapan”.

DARMANTO JT. (1942-    ), penyair Indonesia. Dia lahir pada 16 Ogos 1942 di Jakarta, Indonesia. Nama sebenarnya ialah Darmanto Jetnam (Jatman). Dia melanjutkan pelajaran di Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Darmanto ke Hawaii pada tahun 1972 dan ke London pada tahun 1977 untuk memperdalam ilmu pengetahuannya. Dia pernah dilantik sebagai tenaga pengajar di Akademi Seni Rupa Indonesia, Yogyakarta. Sekarang Darmanto bertugas sebagai pensyarah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Semarang.

MOHAMMAD DIPONEGORO (1928-      ), penulis Indonesia. Dia lahir pada 28 Jun 1928 di Yogyakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Setelah menamatkan sekolah rendah dan menengah atas, dia melanjutkan pelajarannya di Fakultas Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta selama beberapa tahun. Disebabkan masalah tertentu, dia hanya belajar hingga ke tahun tiga sahaja. Mohammad Diponegoro juga pernah belajar di Nippon Bunka Gajuin, Jepun.

SAPARDI DJOKO DAMONO (1940 -    ), penyair Indonesia.  Dia lahir pada 20 Mac 1940 di Solo, Indonesia.  Pada tahun 1964, dia mendapat ijazah Sarjana Sastera Inggeris dari Unievrsitas Gadjah Mada.  Dari tahun 1970 hingga tahun 1971, Sapardi melanjutkan pelajaran di Hawaii, Amerika Syarikat.  Dia mendapat gelaran Doktor dari Universitas Indonesia (1989).

NYOMAN RASTA SINDHU (1943 – 1972), penulis Indonesia. Dia lahir pada 31 Ogos 1943 di Denpasar, Bali. Nyoman mendapat pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia melanjutkan pelajaran di Jurusan Purbakala, Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada (1962 – 1966) dan di Fakultas Sastra, Universitas Udayana, Bali tetapi tidak tamat.