DAENG CELAK | DAENG CELAK (? -1745), Yang Dipertuan Muda Riau-Johor yang kedua dengan gelaran Sultan Alaudin Syah ibn Opu (m.m. 1728). Dia juga disebut Daeng Pali, putera keempat Opu Tendribureng Daeng Rilaka, anak saudara Arumpone, Raja Bone. Pada akhir abad ke-17, Daeng Rilaka berangkat dari Sulawesi mengembara ke tanah barat dengan puteranya berlima saudara. Pada waktu itu, Daeng Celak masih muda. Pada tahun 1722, Daeng Marewah, abang Daeng Celak, dilantik oleh Sultan Sulaiman dari kerajaan Johor sebagai Yang Dipertuan Muda Riau-Johor. Pada waktu yang sama, Daeng Celak telah dinikahkan dengan Tengku Mandak, saudara Sultan Sulaiman. Daeng Celak dilantik sebagai Yang Dipertuan Muda Riau-Johor apabila Daeng Marewah meninggal dunia pada tahun 1728. | SEJARAH DAN ARKEOLOGI | Tokoh |
DAENG MENAMBON | DAENG MENAMBON (? - ?), Raja Mempawah (Kalimantan Barat), putera Opu Tendribureng Daeng Rilaka yang kedua. Daeng Rilaka ialah sepupu Raja Bone (Arumpone), di Sulawesi Barat Daya. Daeng Rilaka berangkat dari Sulawesi dan mengembara ke tanah barat pada akhir abad ke-17. Pada waktu itu, Sultan Muhammad Zainuddin Raja Matan (daerah di pantai Kalimantan Barat), dipaksa oleh adiknya meninggalkan kerajaannya. Sultan Muhammad Zainuddin meminta bantuan putera Daeng Rilaka, Raja Bugis berlima saudara. | SEJARAH DAN ARKEOLOGI | Tokoh |
DAENG KEMBOJA | DAENG KEMBOJA (? -1777), Yang Dipertuan Muda Riau yang ketiga (1745). Dia lahir di Siantan. Bapanya Daeng Parani putera sulung Raja Bugis, Opu Tendribureng Daeng Rilaka. Ibu Daeng Kemboja orang Siantan, anak Nakhoda Alang. | SEJARAH DAN ARKEOLOGI | Tokoh |
DAENG MAREWAH | DAENG MAREWAH (? -1728), Yang Dipertuan Muda Riau-Johor yang pertama dan juga orang yang mendirikan perkampungan Bugis di Linggi dan Selangor. Daeng Marewah ialah anak yang ketiga kepada Opu Tendribureng Daeng Rilaka. | SEJARAH DAN ARKEOLOGI | Tokoh |