D:\IndexDocument\indekMenganyamKedukaan\k_Menganyam_Kedukaan.pdf | Menganyam Kedukaan | ada’ dan ‘kerana’ begitu terasa kete- ptannya untuk memberi penekanan perasaan-perasaan kesepian, keresaban dan kerinduan yang tenungkap melalui bahasa kiasan sepenti ‘dinantai sepi’, ‘pengutip memoni’, ‘daun- daun kenangan’, ‘taman ingatan’ dan ‘sungai insani’ yang sekali gus berhasil menimbulkan kesan kesegaran pengucapan. Puisi “Kinanya” mengemukakan impin ideal penyair tenh~tthp suasan dan genak ahim. Impian tensebut antaranya diungkapkan pada ‘bunga sen mani- festasi budaya antara kaum di negana kita. Betapa pentingnya pemahaman budaya sesuatu kaum itu digambarkan melalui peristiwa-penistiwa dalam cerpen mi. Ada penistiwa yang me- lucukan, menyakitkan dan tidak kurang pula yang mendeban- kan serta menyedihkan. Inilahakibatnyajika integnasi nasional tidak dibina sejak awal lagi. Kita melihat betape “cikgu”, watak utama cenpen mi menghadapi masalah mengajan di pedalaman di Nanga Bi | D:\IndexDocument\indekMenganyamKedukaan\k_Menganyam_Kedukaan.pdf#xml=http://prpm.dbp.gov.my:28090/PdfHighlighter.aspx?DocId=1&Index=D%3a%5cSearchIndexFiles%5cindekMenganyamKedukaan&HitCount=19&hits=cc0+10fd+14f2+18eb+1d7d+2748+2a57+484d+490b+512c+51bd+603c+65f0+732a+7f0a+88bd+8b86+91cc+95af+ |