Mata telah rabun, bandar pun terbuka; gigi telah gugur, tebu pun menjadi. | Keinginan datang sesudah tak ada kesempatan lagi. (Peribahasa lain yang sama makna: a. Gigi tanggal, rawan murah, b. Gigi telah gugur, tebu pun menjadi). | Kamus Istimewa Peribahasa Melayu |
Gigi tanggal, rawan murah. | Keinginan datang sesudah tak ada kesempatan lagi. (Peribahasa lain yang sama makna: Mata telah rabun, bandar pun terbuka; gigi telah gugur, tebu pun menjadi). | Kamus Istimewa Peribahasa Melayu |
Gigi telah gugur, tebu pun menjadi. | Keinginan datang sesudah tak ada kesempatan lagi. (Peribahasa lain yang sama makna: Gigi tanggal, rawan murah). | Kamus Istimewa Peribahasa Melayu |
Sekali dipatuk ular, tali pun ditakutkannya juga. | Orang yang telah pernah menderita kesusahan (kecelakaan), maka berhati-hatilah ia dalam semua gerak-gerinya. (Peribahasa lain yang sama makna: Sekali tersengat, selalu beringat). | Kamus Istimewa Peribahasa Melayu |
Lalu penjahit, lalu kelindan. | Apabila usaha yang pertama telah berhasil, maka usaha yang berikutnya pun akan tercapai juga. (Peribahasa lain yang sama makna: Lulus [= lalu] jarum, lulus [= lalu] kelindan). | Kamus Istimewa Peribahasa Melayu |
Semahal-mahal gading, kalau patah tiada berharga. | Betapa pun tinggi kemuliaan seseorang itu kalau sekali telah berbuat jahat akan turunlah derajatnya (darjatnya), tak dipedulikan orang lagi. | Kamus Istimewa Peribahasa Melayu |
Lulus (= lalu) jarum, lulus (= lalu) kelindan. | Apabila usaha yang pertama telah berhasil, maka usaha yang berikutnya pun akan tercapai juga. (Peribahasa lain yang sama makna: Lalu penjahit, lalu kelindan). lulus = masuk | Kamus Istimewa Peribahasa Melayu |
Sekali tersengat, selalu beringat. | Orang yang telah pernah menderita kesusahan (kecelakaan), maka berhati-hatilah ia dalam semua gerak-gerinya. (Peribahasa lain yang sama makna: Sekali dipatuk ular, tali pun ditakutkannya juga). | Kamus Istimewa Peribahasa Melayu |